Minggu, 29 Juli 2012

A letter from the best boy

Diposting oleh Farida Citra di 01.27
*rayhandi580 is online*

"Sibuk, Nay?"
"Not really hahaha. Ada apa?"
"Bisa ngecheck hp sebentar?"

Aku menatap layar komputer dengan mata menyipit, mengapa tidak dia katakan lewat Yahoo Messenger saja? Bukankah itu lebih mengehemat waktu? Aku hanya perlu langsung membacanya, tidak perlu berjalan ke kamar terlebih dahulu. Tapi akhirnya, ku turuti apa yang dikatakannya, kutelusuri keramik yang menghubungkan kamarku dan letak kompuetr ini, letak kamarku tidak jauh dari komputer ini berada.

Awalnya aku harus mencari terlebih dahulu di mana handphone ku berada, setelah membaca sms dari temanku yang meminta file tugas tadi, aku langsung melemparnya di kasur yang penuh dengan tumpukan boneka dan buku-buku. Dan akhirnya, ku temukan handphone itu di tumpukan buku Bahasa Inggris, ada 2 sms yang tertera di layar handphoneku.

Rayhan

Check Ym.

"WTF!!!!!!!!!!!!!!!" Gerutuku dalam hati.


Aku kembali menulusri keramik yang berjumlah 15 persegi itu, bedanya, kali ini aku berjalan lebih cepat dari yang tadi, dalam hati aku menggerutu dan mengutuk Rayhan yang bersikap seperti anak kecil. Tidakkah dia berfikir bahwa aku berjalan seperti ini juga membutuhkan tenaga dan waktu yang tidak sedikit? Mengapa dia begitu hebatanya menyuruhku untuk membuang waktuku yang belum tentu akan bertahan lama?

"Naya cek email dong, janji deh ini yang terakhir:)"

Kubaca pesan yang tertera di layar komputerku. Aku menatapnya dengan tatapan setan, andai komputer ini makhluk hidup, dia pasti akan mengclick icon shut down dengan sendirinya. Walau hatiku mengutuk nama Rayhan berkali-kali, aku tetap mengikuti permainannya.





Teruntuk pemilik senyuman terindah..

     Naya Naysilla Wijaya.. Aku tau kamu pasti akan bosan sekali membaca kata-kata yang mungkin bagimu kurang penting ini. Tapi bolehkah aku meminta permohonan terakhirku? Tolong kamu baca ini dengan mata hatimu..

      Nay, aku sudah berakli-kali mengatakan kalimat ini, tapi rasanya aku merasa belum puas walau aku sudah mengatakannya lebih dari ratusan kali. Kamu tahu apa yang menyebabkan ketidak puasaan itu? Karena kamu tidak menjawab dengan kalimat yang sama. Kamu pasti sangat mengerti apa yang aku maksud, bukan? Tolong jangan jawab kalimat yang aku sudah hapalkan itu, jangan bilang kamu tidak mengerti, aku tahu sesungguhnya kamu sangat mengerti. Aku tidak memaksamu untuk mengatakan hal yang sama kepadaku, aku tidak mengharapkan apapun darimu, dengan aku bisa menjaga dan mengenalmu selama 7bulan terakhir ini saja, aku sudah merasakan kebahagiaan yang amat sangat. 

      Tapi seperti yang kamu ketahui, setiap manusia mempunyai batas kesabarannya masing-masing, dan rasa sabarku sudah meluap di bulan ketiga setelah aku mengungkapkan segalanya. Kamu pasti sudah tau kan apa alasanku yang terus menerus hadir di dalam handphone-mu itu? Tolong, Nay jangan jawab "apa?", aku sudah cukup sabar dengan kepura-puraanmu itu. Aku sama sepertimu, Nay.. aku seorang manusia, aku bukan sebuah jemuran baju. Mungkin jika aku sebuah jemuran baju, aku akan terima saja saat kamu menggantungku selama 3 bulan terakhir ini. Tapi setiap manusia mempunyai perasaan, hatiku sudah terlalu capek jika harus digantung tanpa sebuah kepastian.

      Naya.. tidak semua orang bisa mengerti apa yang sedang kamu lakukan, awalnya memang aku mencoba untuk mengerti, tapi ternyata setelah banyak waktu yang kubuang, akhirnya hatiku berontak, hatiku sudah terlalu sakit untuk terbang dan kemudian akhirnya yang di dapat hanyalah rasa sakit karena jatuh begitu saja. Hatiku ini bukan parasut, Naya.. Hatiku bisa merasakan sakit saat jatuh dari sebuah harapan besar yang pernah kamu berikan, yang nyatanya sekarang tidak berarti apa-apa, setelah aku amati kembali, ternyata harapan itu hanya berisi kekosongan. 

      Jika kamu memang memiliki kalimat seperti yang pernah aku katakan, tolong ungkapkan itu sesegara mungkin. Jika kenyataannya menang tidak, kamu tidak perlu takut untuk mengungkapkannya. Jangan takut jika kamu akan menyakiti hatiku, sekarang hatiku sudah terbisa merasakan sakit dari apa yang telah kamu perbuat. hahahaha. Tidak, aku hanya bercanda, Nay. Apapun yang kamu rasakan, tolong katakan, Nay.. aku lebih memilih kamu berkata tidak dari pada aku hanya bisa berdiam di gantungan ini. Setidaknya, jika kamu memang tidak memiliki perasaan apapun kepadaku, aku berjanji tidak akan pernah memaksa dan mengganggumu lagi.. aku akan membiarkanku pergi, walau nyatanya hatiku akan merasa sakit yang lebih parah, tapi sakit yang ku rasakan itu tidak ada artinya jika aku terus berdiam diri tanpa jalan yang pasti.

      Nay, mungkin kalimat "aku sayang kamu", "i love you", "te amo", "ich liebe dich". "je t'aime" dan bahasa lainnya yang bisa mengungkapkan perasaanku, mereka semua sama sekali tidak bisa mengungkapkan bagaimana dalamnya perasaan ini buatmu. Kamu seperti memiliki ruangan khusus yang sangat besar di relung hatiku. Sekarang kamu mengerti kan mengapa kamu begitu spesial? Ya, karena kamu adalah  Naya Naysilla Wijaya, gadis yang sangat aku cintai.. 



Seseorang yang selalu menunggu senyuman terindahmu,



Rayhan                                 



Aku menatap surat yang tertera di layar komputerku. Hatiku memang merasa senang. tapi tidak besorak ria. Aku hanya tersenyum simpul membacanya, bersyukur karena ada yang menyayangiku sedalam itu. Rayhan memang seseorang yang sangat mengerti aku, dia yang selalu ada disaat aku membutuhkan seseorang, dia yang selalu mendengarkan apapun yang ku ceritakan, sayangnya, dia bukanlah orang yang berada di ruangan khusus dalam hatiku..


"I know you wouldn't says "i love you too", right? Tenang aja gapapa, just tell me, gue udah siap mental banget kok. Apapun keputusan lo, gue gak akan marah:)"

"Sorry, ray....................................."

"It's okay, Nay. Don't said sorry, you didn't made a mistake:)"

"Lo gak marah?"

"Buat apa? ya walau sedih sih akhirnya begini, rasanya kayak perjuangan gue selama 7 bulan ini sia-sia banget, agak ada arti apapun ya buat lo? x)) gak kok becanda, gue ikhlas ngelakuin itu semua, setidaknya gue pernah menjadi alasan lo tersenyum. Gue ikhlas banget kok kalau lo gak jawab iya, mungkin kali ini gagal, tapi siapa yang bakal tau 7 tahun kemudian? bisa aja kan lo yang gantian ngejar-ngejar gue x)))))))))"

"Najis! hahahahaha 7 tahun kemudian sih gue udah nikah sama Andrew Garfield;p"

"Gampang, si Garfield tinggal gue bunuh, trus ntar jadinya lo nikah sama gue x)))))) hahahahaha."


Selanjutnya, kami tertawa bersama di aplikasi Y!M ini. Begitulah Rayhan, dia selalu bisa membuatku tertawa walau aku sudah berkali-kali menyakiti hatinya. Dia selalu bisa mencairkan rasa gugup dan takutku menjadi sebuah tawa. Kadang, aku merasa bersalah padanya, mengapa aku tidak bisa membalas perasaan orang sebaik dirinya? Mengapa aku malah menyakiti seseorang yang benar-benar menyayangiku? Selama apapun aku memikirkan jawaban dari pertanyaanku sendiri, aku tetap tidak bisa menjawabnya, hatiku hanya terdiam, tidak mengeluarkan kata apapun, begitu juga dengan otak, dan organ tubuh lainnya, semuanya hanya terdiam melihat tuannya kebingungan karena pertanyaannya sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar

 

My Blog,My World Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea